Rabu, 19 Juli 2023

Keterkaitan konsep budaya positif dengan materi pada modul 1.1, 1.2 dan 1.3.

 


Pada Kesempatan kali ini , saya ingin menyimpulkan kedudukan saya dalam mengimplementaskan budaya positif di sekolah dengan menerapkan hal-hal penting yang telah dipelajari dalam Modul Budaya Positif. Hal-hal penting tersebut yaitu disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi.

Kedudukan saya sebagai percontohan serta memfasilitasi dalam menciptakan budaya positif di sekolah adalah sangat penting. Saya harus memahami pengertian disiplin positif untuk mengubah praktik pendekatan otoriter dengan praktik pendekatan yang membangun, mengarahkan perilaku positif, dan memberikan penghargaan yang sesuai. Teori kontrol membantu saya mengenali dan memahami bahwa pilihan yang tepat dan teratur dalam memberikan hukuman dan penghargaan dapat mempengaruhi perilaku murid.

Ketika posisi kontrol restitusi diaplikasikan, saya tahu bahwa mengajak murid untuk berempati dan merasakan hasil dari tindakan mereka dapat menjadi langkah efektif dalam mengajarkan tanggung jawab dan belajar dari kesalahan. Saya juga memahami pentingnya keyakinan kelas yang positif untuk menciptakan lingkungan yang mendukung belajar dan tumbuh kembang murid.

Pelaksanaan segitiga restitusi membantu saya menyelesaikan masalah dan konflik dengan murid secara membangun, menjaga hubungan yang baik, dan mengajarkan nilai-nilai resolusi konflik yang sehat.

Setelah mempelajari modul ini, pemikiran saya berubah secara menyeluruh dalam mempraktikkan budaya positif di kelas dan sekolah. Saya lebih menyadari bahwa pendekatan yang menghargai dan mendukung pertumbuhan murid adalah intinya, bukan hanya fokus pada sanksi atau hukuman. Saya juga lebih terbuka untuk mencari solusi kreatif dalam menghadapi tantangan dalam menciptakan budaya positif.

Pengalaman saya terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif bervariasi. Beberapa tantangan muncul terutama dalam mengatasi perilaku yang tidak sesuai dan mencari cara yang terbaik dalam memberikan hukuman atau sanksi yang mendidik tanpa melukai keyakinan diri murid. Namun, ada juga suatu kondisi yang sangat memuaskan ketika melihat perubahan positif dalam perilaku dan hubungan murid akibat penerapan pendekatan yang lebih positif dan mendukung.

Sebelum mempelajari modul ini, saya masih sering menggunakan posisi kontrol otoriter, dan kadang-kadang merasa frustasi dan tidak efektif ketika menghadapi perilaku yang diluar kendali. Namun, setelah memahami nilai-nilai dalam modul ini, saya cenderung lebih menggunakan pendekatan yang berpusat pada segitiga restitusi dan mempertimbangkan cara-cara yang lebih terarah untuk memberikan penghargaan dan hukuman yang relevan.

Dalam penerapannya, saya pernah mencoba segitiga restitusi ketika menghadapi masalah dengan murid. Saya menggunakan pendekatan ini untuk membantu murid memahami akibat dari tindakan mereka dan berpartisipasi dalam mencari solusi yang baik bagi semua pihak terlibat. Tahap-tahap segitiga restitusi yang saya praktekkan adalah mengidentifikasi perasaan dan kebutuhan, mengajak murid untuk berempati, dan mencari solusi bersama.

Selain pemikiran-pemikiran yang disampaikan dalam modul ini, hal-hal lain yang menurut saya penting untuk dipelajari dalam menciptakan budaya positif di lingkungan kelas maupun sekolah adalah kemampuan untuk membangun hubungan empati yang kuat dengan murid, strategi efektif dalam membangun komunitas belajar yang inklusif, dan keterampilan komunikasi yang positif dengan semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.


0 comments:

Posting Komentar

Bagaimana Cara Merekam Layar di OBS Studio?

  OBS Studio adalah sofware perekam layar gratis dan opensource yang mudah digunakan dan punya kualitas tinggi. Berikut ini cara merekam lay...